hypo.id - Toko roti Paris Baguette yang bercabang di Gyeonggi, Korea Selatan terima seruan boikot setelah pihak mereka lalai mengatasi kecelakaan kerja.

Diberitakan, terdapat seorang pegawai wanita berusia 23 tahun yang kebagian shift malam alami kecelakaan dimana dirinya tertarik ke dalam mesin pengaduk saus yang sebabkan dirinya meregang nyawa (15/10). Diketahui, dirinya mengoperasikan mesin itu sendirian. Rekan-rekan kerja yang menemukan tubuh hancur wanita malang tersebut pun membantu mengeluarkannya dari dalam mesin.

Alih-alih menghentikan sementara, pihak Paris Baguette malah tetap lanjutkan operasional di hari berikutnya. Amarah publik pun tak terbendung setelah mengetahui hal tersebut. Apalagi kritikus berkata bahwa mesin pengaduk saus seharusnya dioperasikan oleh 2 orang.

Tak hanya cabang Paris Baguette di Gyeonggi yang terima seruan boikot, namun perusahaan induk yang menaunginya pun, yakni SPC Group, ikut terkena. Diketahui SPC Group itu sendiri mengoperasikan brand-brand besar dunia di Korea Selatan, seperti Dunkin’ Donuts, Egg Slut, Shake Shack, dan Baskin Robbins.

Rentetan kritik terus menghujam Paris Baguette di Korea Selatan setelah adanya tindakan tak sensitif berupa kiriman roti untuk para tamu pemakaman. Dan, tak hanya 1 toko di Gyeonggi yang terdampak, namun ke seluruh cabang Paris Baguette di negara tersebut.

Meski pihak SPC Group telah meminta maaf di hadapan publik, seruan boikot masih tak terhindari. Bahkan terdapat laporan per 24 Oktober oleh The Korea Economic Daily, bahwa penjualan Paris Baguette turun 30% dalam seminggu terakhir.