Tradisi Perayaan Ramadan di Berbagai Negara

2022-04-09 21:20:14

40VIEWS
0SHARES

Tradisi Perayaan Ramadan di Berbagai Negara

Saat ini, umat Islam di seluruh dunia tengah serentak rayakan bulan suci Ramadan, dimana di bulan yang penuh berkah ini, umat Islam diwajibkan melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Namun selain ibadah puasa, Ramadan juga merupakan bulan dimana kepercayaan, budaya dan sejarah bersatu membentuk sebuah tradisi. Dan pastinya, di tiap negara memiliki tradisinya masing-masing dalam merayakan Ramadan. Seperti apa kah? Berikut HYPO rangkum beberapa tradisi di berbagai negara.

 

  1. Haq Al Laila – UAE (The United Arab Emirates)

Terdapat tradisi Haq Al Laila, yakni tradisi yang dilakukan di tengah bulan Sha’ban atau 1 bulan sebelum bulan Ramadan. Tujuan dari Haq Al Laila adalah untuk menyebarkan kesadaran mengenai Ramadan ke orang-orang sekitar. Tradisi ini dilakukan dengan anak-anak yang berkeliling di sekitar lingkungan mereka. Anak-anak itu akan berpenampilan ceria dan mendatangi rumah-rumah untuk bernyanyi dan mengumpulkan cemilan manis seperti permen yang sudah disiapkan oleh masing-masing rumah.

 

  1. Colourful Lanterns – Mesir

Setiap tahunnya, orang-orang di Mesir menyambut Ramadan dengan menyalakan lentera yang juga untuk menandakan kesatuan dan kebahagiaan di bulan suci. Tradisi yang cenderung bersifat kultural ini sudah menjadi bagian yang kuat dari bulan Ramadan di Mesir. Sekarang-sekarang ini, tradisi menyalakan lentera saat bulan Ramadan juga dilakukan dengan anak-anak yang membawa lentera-lentera ini keliling jalanan sambil bernyanyi riang.

 

  1. Seheriwalas – India

Selama bulan Ramadan, mereka yang melakukan Seheriwalas akan berjalan-jalan di kota dimulai sekitar pukul 02.30 dini hari sembari berteriak nama Allah dan nabi-nabinya. Kegiatan ini juga ditujukan untuk membanguni orang-orang untuk sahur. Sudah dilakukan turun menurun, Seheriwalas kini umumnya dilakukan di Old Delhi, khususnya di lingkungan-lingkungan dengan jumlah populasi Muslim yang tinggi.

 

  1. Lodra – Albania

Sudah berabad-abad, Komunitas Muslim Roma kerap umumkan awal dan akhir puasa di bulan suci Ramadan dengan lagu-lagu tradisional. Setiap hari di bulan Ramadan, mereka akan baris berbaris memainkan alat musik Lodra, yaitu alat musik semacam gendang berbentuk silinder yang dilapisi dengan kulit domba. Sering kali, keluarga Muslim akan mengundang para pemain ke rumah mereka untuk berbuka puasa bersama.

 

  1. Padusan – Indonesia

Di berbagai bagian di Indonesia, umat Islam memiliki caranya sendiri dalam merayakan Ramadan sesuai tradisinya. Tak ayal di bagian Jawa yang melakukan tradisi Padusan, yang berarti “mandi” dalam bahasa Jawa. Tradisi Padusan memiliki makna tersendiri, yaitu untuk menyucikan dan membersihkan jiwa dan raga sebelum menyambut bulan Ramadan. Sekarang-sekarang ini, tradisi Padusan umum dilakukan seorang diri maupun beramai-ramai.

 

Itu tadi beberapa tradisi yang dilakukan di bulan Ramadan di berbagai negara. Namun perlu diingat bahwa tradisi adalah sesuatu yang berketerkaitan dengan budaya di suatu tempat yang juga sudah dilakukan turun menurun. Oleh karena itu, perayaannya dapat berbeda-beda di tiap tempat