hypo.id - Penyanyi dan aktris berbakat, Maudy Ayunda, kembali meluncurkan album studio keempatnya yang bertajuk "Pada Suatu Hari". Jeda enam tahun dari album terakhir, "Pada Suatu Hari" merupakan album comeback Maudy Ayunda yang penuh cerita dan nuansa sinematik. Di album ini pun Maudy berperan sebagai komposer.
Judul album "Pada Suatu Hari" sendiri menyiratkan makna ganda: sebagai awal sebuah cerita, sekaligus merujuk pada suatu momen atau waktu tertentu, baik itu kenangan di masa lalu maupun harapan akan masa depan.
Setiap lagu dalam “Pada Suatu Hari” mengundang diskusi melalui liriknya yang puitis, kritis, dan kaya akan imajinasi visual, membuat lagu-lagu di dalamnya seolah terbentang menjadi adegan sinematik yang nyata, membawa pendengarnya memasuki dunia cerita yang imersif.
Album ini adalah cara Maudy merefleksikan diri sendiri dan juga dunia di sekitarnya, layaknya sebuah buku dongeng yang memiliki cerita berbeda di tiap babnya. Menyentuh tema-tema seperti kesehatan mental, tantangan kehidupan di perkotaan, serta keinginan untuk terkoneksi tanpa henti di dunia maya dan dampak media sosial.
Seperti pesan pada lagu "Puisi Kota" featuring penyanyi legendaris senior, Iwan Fals, makna kehidupan, perjalanan sebuah mimpi dan harapan yang harus dikejar walau terasa berat; namun bila memang belum tercapai tidak menjadi masalah. Karena hidup memang butuh proses, rasa pesimis dalam hidup bisa berubah jadi optimis karena telah menemukan maknanya.
Album "Pada Suatu Hari" berisi 10 lagu, dimana Maudy berkolaborasi dengan musisi lain sebagai penulisnya. Ada satu lagu yang memang hanya ditulis oleh Dee Lestari, yaitu "Satu Langkah".