hypo.id - Setelah sepeninggalan Queen Elizabeth II pada 8 September lalu, King Charles III (sebelumnya Prince Charles) secara otomatis menggantikan posisi sang ibu untuk menjadi Raja. Dengan demikian, istri dari King Charles III pun juga berganti status menjadi Queen Consort, alias Permaisuri Kerajaan.

Seperti yang khalayak ketahui, Camilla Parker Bowles adalah istri kedua dari Charles. Keduanya resmi menikah di tahun 2005 setelah diterjang kisah kontroversi. Semenjak menjalin hubungan, keduanya kerap mendapatkan padangan negatif dari publik sebab dikabarkan mereka sudah menjalin hubungan meski Charles masih berstatus suami orang lain. Camilla disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam hubungan pernikahan Charles yang pertama, yakni dengan Lady Diana. Bahkan, meski Lady Diana telah tiada, kedua wanita itu masih sering dibanding-bandingkan.

Butuh waktu lama hingga publik “terbiasa” dengan kehadiran Camilla di sisi Charles, selepas kematian Lady Diana di tahun 1997. Setelah dirinya menikah dengan Charles pun, diskusi mengenai gelarnya di masa depan menjadi kontroversi. Diketahui, Camilla tidak ingin dikenal sebagai Permaisuri, melainkan sebagai Permaisuri Putri, gelar yang belum pernah digunakan dalam sejarah Inggris.

Namun demikian, pada awal tahun ini, Queen Elizabeth II secara terbuka mendukung agar Camilla mengambil gelar Permaisurinya ketika waktunya telah tiba.

“Saya tahu Anda akan memberinya (Charles) dan istrinya Camilla dukungan yang sama seperti yang Anda berikan kepada saya; dan itu adalah harapan tulus saya bahwa, ketika saatnya tiba, Camilla akan dikenal sebagai Permaisuri saat dia melanjutkan pengabdiannya yang setia,” tulis sang mendiang Ratu.

Dan kini, waktu tersebut telah tiba, dimana sekarang Camilla memiliki gelar Permaisuri, atau disebut Queen Consort of the United Kingdom.

Meski demikian, menjadi Camilla tidak pernah mudah semenjak resmi menjalin hubungan dengan Charles. Kini ketika dirinya memiliki kedudukan penting di Kerajaan, penerimaan dari publik akan menjadi hal yang istimewa.