Ngajak Nonton Konser dan Berobat di Indonesia, Jokowi Yakin Perekonomian Indonesia Bisa Meningkat

2023-03-14 17:16:44

17VIEWS
1SHARES

Ngajak Nonton Konser dan Berobat di Indonesia, Jokowi Yakin Perekonomian Indonesia Bisa Meningkat

hypo.id – Akhir tahun 2022 lalu, Indonesia ramai oleh isu resesi yang akan terjadi di tahun 2023. Resesi adalah melambatnya perputaran ekonomi suatu negara.

 

Namun nyatanya, sejak awal tahun Indonesia malah kebanjiran konser dari berbagai musisi lokal maupun internasional. Tiket konser pun habis terjual mulai dari range harga terjangkau hingga harga yang cukup mahal. 

Hal ini juga didukung penuh oleh Presiden Joko Widodo. 

 

Dalam Pengarahan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia, di Balikpapan, Kalimantan Timur (23/02) Presiden berharap setelah dicabutnya status PPKM, konsumsi belanja masyarakat juga ikut mengalami kenaikan. Naiknya pembelanjaan masyarakat ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Tak hanya soroti soal konser yang belakangan ini banyak digelar, Jokowi juga menyoroti tentang tingginya angka masyarakat yang berobat ke luar negeri. 

 

Dalam peresmian Rumah Sakit Mayapada Bandung (6/03) Jokowi menuturkan hampir 2 juta warga Indonesia masih memilih pengobatan ke luar negeri ketika sakit. Hal itu berdampak pada hilangnya Rp 165 triliun devisa negara. 

 

Menanggapi cuitan akun Twitter Jokowi, komedian Kiki Saputri pun ‘curhat’ soal pengalamannya berobat ke luar negeri. Saat itu, sang mertua sedang mengalami sakit kuping dan saat berobat di Indonesia, mertuanya didiagnosa mengalami stroke kuping. Karena tidak membaik setelah di suntik, Kiki pun membawa mertuanya untuk berobat ke luar negeri. 

Ketika berobat ke Singapura, dokter justru mengatakan bahwa itu bukanlah stroke kuping melainkan efek dari flu yang mempengaruhi telinga.

 

Selepas curhatan Kiky Saputri tersebut di Twitter, warganet lainnya pun berbondong-bondong sampaikan pengalaman mereka berobat di Indonesia versus di luar negeri.

 

Sepertinya, keputusan warga Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri bukan tanpa alasan. Jokowi sendiri pun mengakui bahwa kurang memadainya fasilitas kesehatan yang ada dan kurangnya tenaga medis ahli seperti dokter spesialis dan sub spesialis pun masih menjadi masalah dalam dunia medis Indonesia.

 

Oleh sebab itu, Jokowi beri penugasan khusus kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mengatasi masalah kekurangan ini.